PERKENALKAN,
NAMAKU “NAKAMURA SEITAI”
Aku
NS, Nakamura Seitai
Teman-teman, perkenalkan
namaku NS. Nakamura Seitai lengkapnya. Aku “pindahan” dari Jepang. Aku pindah
ke Indonesia karena ingin berbagi kesembuhan sebagaimana teman-temanku dulu.
Umurku masih 12 tahun karena aku “dilahirkan” (didirikan) pada tanggal tanggal
14 Februari 2004 di kota Solo. Terlahir dengan
izin Maha Kuasa melalui seorang insan, bernama Gus Minging D. S., Psi. Nakamura
Seitai sebenarnya bukan nama orang. Aku adalah pengobatan tradisional berbasis SEITAI.
Apa itu Seitai ?
Sebagian teman-teman pasti belum pernah dengar. Aku tercipta melalui sejarah
yang panjang. Dimulai sekitar 1500 tahun, para pendeta Budha dari Cina datang
ke Jepang dengan misi menyebarkan agama Budha sekaligus membawa naskah-naskah
kuno yang menjadi dasar pengobatan tradisonal Jepang. Kemudian seorang pendeta
Budha, Chi So namanya, membawa pengobatan Cina dalam 160 naskah buku pada tahun
562. Berkembang dan berlanjut dengan
didirikannya Institusi Pendidikan Jepang pertama kali sekitar tahun701-702, di
mana seseorang yang hendak menjadi akupunturis menempuh pendidikan selama 7 tahun
dan untuk menjadi seorang ahli pijat menempuh 3 tahun pendidikan.
Puncaknya di masa Edo (1911-1976),
aku (Seitai) berkembang dan lahir bersama teknik-teknik pengobatan lainnya. Para
ahli pengobatan Jepang melakukan pembedahan mayat dan berhasil mempetakan
hubungan tulang belakang dengan organ-organ dalam manusia. Sejak itulah ilmu
Seitai mulai diwariskan dari generasi ke generasi.
Melalui Gus Minging D.
S., Psi. Seitai berkembang dan tersebar luas di Indonesia. Beliau belajar dari
Hamada Mihoko Sensei di kota Kagoshima, Jepang.
Dari
Solo untuk Indonesia
Seitai itu asli Jepang
dan Nakamura Seitai adalah pengobatan tardisional berbasis seitai yang
didirikan di Solo oleh terapis Gus Minging D. S., Psi. Alumni psikologi UI.
Berawal dari Solo,
Nakamura terus mendapat respon positif dari masyarakat karena telah merasakan
manfaat kesehatan yang diperoleh. Media massa lokal maupun nasional banyak
andil dalam mempublikasikan Nakamura Seitai
ke kalangan umum. Media elektronik seperti Metro TV ( program acara Metro Siang)
, Trans TV ( program acara Sisi Lain dan Good Morning ) dan indosiar pun pernah
mengulas Nakamura Seitai. Media cetak nasional seperti Kompas, Jawa Pos, Kedaulatan
Rakyat serta media cetak lokalpun turut membesarkan nama Nakamura Seitai (Clarina,
2015).
Gebrakan yang sangat
unik adalah dengan diluncurkannya nakamura pada awal 2005 didalam kereta
jurusan Jakarta – Solo (pulang pergi) Argo Lawu dan Argo Dwipangga . boleh
dikatakan bahwa gebrakan ini merupakan terapi pertama di atas kereta api di
Indonesia, bahkan mungkin didunia. Untuk layanan kesehatan yang unik di
nakamura memperoleh pengharaan MURI (Clarina, 2015).
Pada tahun 2006
Nakamura terpilih sebagai official treatment pada international Solo Tennis Open
yang diikuti oleh 20 negara dan dibuka oleh Guberur Jawa Tengah. Di sana Nakamura
ikut berperan dalam membantu para atlet menghadapi masalah ketegangan atau
cedera otot karena overuse.Kemudian sebagi salah satu bentuk CSR pada
pertengahan tahun 2009 nakamura membuka outket di PMI Cabang Surakarta,
sebagian hasil yang diperoleh disumbangkan kepada PMI (Clarina, 2015).
Pengobatan Seitai di
Indonesia terdiri dari beberapa teknik
yaitu kiropraktik, refleksi dan akupresur.
Apa
itu Kiropraktik, Refleksi, Akupresur
1.
Kiropraktik/
Chiropractic
Seperti osteopati, kiropraktik merupakan
metode penggeseran sendi, tapi teknik yang digunakan sedikit berbeda.
Kiropraktik menitikbertakan pada ide bahwa tulang belakang merupkan pusat
kesehatan. Kesalahaan posisi ruas tulang belakang bisa menyebabkan rasa sakit
dan kesulitan bergerak, serta mungkin akan berdampak pada bagian lain tubuh. Ahli
kiropraktik menggunakan tekanan, pijatan dan pergesaran ruas tulang belakang
yang diberikan dengan sangat tepat untuk mengembalikan tulang belakang ke
posisi yang benar. Para pakar kiropraktik menggunakan teknik khusus yang sangat
lembut, dan cenderung menangani seluruh tubuh dalam setiap sesi (Davies, 2007).
Saat
masalah telah teridentifikasi, chiropractor (praktisi chiropractic) akan
mencoba untuk memperbaiki masalah nyeri punggung yang Anda rasakan dengan
mengurangi ketegangan pada otot-otot, sehingga kolumna spinalis (saluran sumsung tulang
belakang) menjadi lebih lurus dan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada
sendi, yang pada akhirnya dapat mengurangi nyeri (Bull dan Archard, 2007). Manipulasi ringan pada tulang belakang akan
dilakukan untuk memperbaiki postur tubuh dan untuk menghilangkan rasa kaku yang
muncul akibat kecelakaan atu stress. Sesi-sesi terapi yang dilakukan secara
teratur bisa membantu wanita hamil untuk menyesuaikan postur tubuh sehingga
mereka lebih siap mengatasi beban kehamilan. Terapi ini juga bisa meringankan
masalah-masalah panggul dan membuat proses kelahiran menjadi lebih mudah
(Charlish dan Davies, 2008).
Kapan
sebaiknya mendatangi chiropractor ? Ketika mengalami :
a. Sakit
kepala, terutama di seputar tengkuk dan dahi
b. Sakit
pinggang, baik yang menjalar sampai kaki maupun tidak
c. Sakit
di tubuh dan dokter tidak bisa mendiagnosis penyakitnya
d. Kesemutan
dan baal (hilang rasa) yang berlangsung lama dan terus-menerus
e. Nyeri
di sekitar bahu dan bahu bagian belakang
(Ulung, 2010).
2. Refleksi
Refleksi
sering kali diidentikkan dengan pijat kaki meskipun pada kenyataannya tidak
seperti itu, bagian lain juga dipijat. Pada pijat refleksi dilakukan penekanan
di titik tertentu di telapak dan punggung kakik yang berhubungan dengan system organ
tubuh. Manfaat refleksi adalah untuk meregangkan otot-otot yang tegang dan
menghilangkan pegal-pegal akibat posisi tubuh serta aktivitas yang berlebihan (Suranto,
2011). Manfaat lainnya adalah mencegah
berbagai penyakit, meningkatkan daya
tahan tubuh, membantu mengatasi stress, meringankan gejala
migrain, membantu penyembuhan penyakit kronis, dan mengurangi ketergantungan terhadap
obat-obatan
(Wahyuni
cit. Rezky et. al., 2015).
Terapi
refleksi telapak kaki dan tangan telah dikembangkan di mMsir sejak tahun
2330 Sm dengan ditemukannya
gambar-gambar pada dinding Kuburan Ankhmahor di Saqqara, Mesir. Masyarakat
Tionghoa juag telah memanfaatkan terapi pijat refleksi sejak ribuan tahun lalu.
Namun, karena masyarakat Tionghoa pada ma situ bersikap sangat tertutup
sehingga ilmu ini tidak berkembang. Padahal secara praktek dapat dibuktikan
bahwa terapi pijat memiliki efektivitas cukup tinggi. Bukan hanya melancarkan
peredaran darah, tetapi juga menambah energi. Hal ini disebabkan pijat secara
mekanis memiliki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih
fit dan mampu menangkal penyakit (Nilawati, 2008).
Pijat
refleksi dapat memberikan ketenangan dan mampu mengobati masalah kesehatan
tertentu.pijat ini tepat untuk menyembuhkan sakit kepada akibat ketegangan dan
migren.
Kepala
direpresentasikan oleh jempol kaki. Bagian kanan kepal terletak di jempol kaki
kanan, dan bagian kiri kepala terletak di jempol kaki kiri. Sementara itu,
kedelapan jari kaki lainnya merefleksikan bagian-bagian lain di kepala. Dengan menekan
lembut titik-tiik tertentu, pijat refleksi akan merangsang tubuh untuk
menyembuhkan diri sendiri (Airey, 2001).
Dasar
penyembuhan pijat refleksi adalah gerakan refleks, di mana setiap gerakan tidak
melalui otak dahulu. Pijat refleksi dilakukan di daerah refleksi. Daerah refleski
meliputi ttik pusat urat saraf dan titik tersebut berhubungan dengan organ
tubuh tertentu. Memijat daerah refleksi berarti memberikan rangsangan yang akan
diterima oleh urat saraf sensorik dan langsung disampaikan oleh urat saraf
motorik kepada organ sasaran yang dikehendaki. Tujuan pemijatan ini adalah
untuk melancarkan sirkulasi darah pda organ tersebut. Jika sirkulasi darah
lancar maka proses pembuangan racun ataupun hasil metabolisme menjadi lancar (Wening
et . al., 2008).
Teknik-teknik dasar yang
sering dipakai dalam
pijat refleksi diantaranya : teknik merambatkan
ibu jari, memutar tangan dan
kaki pada satu titik, serta teknik
menekan dan menahan.
Rangsangan-rangsangan berupa tekanan
pada tangan dan kaki dapat memancarkan gelombang-gelombang relaksasi ke seluruh
tubuh (Wahyuni cit. Rezky et. al.,
2015).
3.
Akupresur
Akupresur
adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan cara menekan, memijat, mengurut bagian
dari tubuh dengan maskud mengaktifkan kembali peredaran enegri vital. Akupresur
disebut juga akupunktur tanpa jarum, atau pijat akupunktur. Teori akupunktur
menjadi dasar praktek akupresur. Akupunktur menggunakan jarum sebagai alat
bantu prakte, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh
lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2001).
Keberhasilan
akupresur tergantung pada berbagai faktor seperti durasi penyakit, kerusakan
yang telah ditimbulkan pada tubuh dan keadaan umum pasien. Namun demikian, pada
penyakit yang sulit untuk disembuhkan, akupresur mencegah penyakit menjadi
lebih parah atau menghilangkan keluhan nyeri sehingga pasien dapat hidup dengan
lebih aktif dan bermanfaat (Indrawati et.
al., 2016).
Salah
satu pendekatan yang menarik dari akupresur adalah penanganannya tidak terbatas
pad organ yang bermasalah saja, tapi juga pada sumber msalah yan sering berada
di luar organ yang bermasalah. Untuk seorang pasien yang mengalami serangan
asma, dokter (pengobatan alopatik) akan meresepkan antihistimin, steroid, atau
bronkodilator untuk melegakan penderitaan yang dialami pasien pada fungi
paru-paunya. Sedang skupresur akan membaca seluruh tubuhnya (melalui teknik diagnose
seperti membaca pulsa nadi atu wajah) untuk menentukan akar permasalahan
pasien, yang berujung pada keluhan berupa asma. Akar permasalahannya bisa
berupa pencernaan yang kurang baik, panas dalam, peredaran darah yang buruk,
depresi, gangguan pada system hormonal, atau paru-parunya sendiri yang lemah (VitaHelath,
2005).
Hasil
Riset Kiropraktik, Refleksi, Akupresur
Disebut dalam Jurnal
Kesehatan Volume 8 Nomor 2. telah dilakukan suatu penelitian tentang efektifitas
pijat refleksi kaki dan hipnoterapi terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi. Didapatkan hasil
bahwa Pijat refleksi kaki
dapat menurunkan tekanan darah, dari
60 responden didapat nilai penurunan tekanan darah systole sebesar
23,5 mmHg dan diastole
sebesar 8,42 mmHg (Nugroho et. al., 2012).
Pada penelitian lain
yang dilakukan di Panti Tresna Werda Kabupaten Lamongan
didapatkan sebagian besar
responden mengalami depresi sedang, karena penurunan
fungsi fisik atau
penyakit fisik dan faktor psikologis
meliputi stress yang menumpuk, sehingga sering
menimbulkan keluhan dan tak mampu mengambil
keputusan memulai suatu kegiatan, tak mampu konsentrasi, tak punya semangat hidup,
selalu dan tegang. Sesudah di berikan terapi pijat refleksi, tingkat depresi pada
lansia di Panti
Tresna Werda Kabupaten
Lamongan sebagian besar responden tidak
mengalami depresi. Penurunan tingkat
depresi dikarenakan keberhasilan
proses neurotransmitter saat
dilakukan pijat refleksi. Hal
ini ditunjukan dengan
adanya responden yang
tidak mengalami depresi setelah dilakukan
pijat refleksi. Sehingga
peran stimulus dalam
mempengaruhi peranan
neurotransmitter untuk menghasilkan hormon
yang mampu mempengaruhi
kinerja medulla spinalis dapat mempengaruhi tingkat depresi pada lansia. Ada pengaruh terapi
pijat refleksi terhadap
tingkat depresi pada lansia. Pemberian terapi pijat
refleksi dapat memberikan rasa nyaman. Rasa nyaman tersebut dijadikan sebagai
motivasi dalam diri untuk melakukan sesuatu hal yang dapat menurunkan
depresi (Rahmawati et. al.,
2015).
Penelitian yang
dilakukan (Ariska cit. Ridwan dan
Herlina, 2015) di pada remaja putri di SMAN 1 Pekalongan menemukan dari 21
orang yang dilakukan akupresur 80,95% terjadi penurunan tingkat nyeri dan
perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi akupresur
sebesar 1,810. Penelitian Chen, et. al.
cit. Ridwan dan Herlina (2015), menyebutkan
bahwa terapi akupresur pada titik SP6 (titik ini terletak sekitar tiga cun atau
sekitar empat jari di atas malleolus internus, tepat di ujung tulang kering)
dapat menurunkan tingkat nyeri pada saat dismenore. Hal ini menandakan terapi
akupresur dapat menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore).
Laporan acak
menunjukkan bahwa perawatan kiropraktik menjadi efektif dalam hampir 70 persen
kases, di mana ia berhasil mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan dan dalam
beberapa kasus bahkan menghentikan perkembangan kurva. Menurut sebuah studi
terbaru, perawatan kiropraktik telah terlihat cukup efektif dalam mengurangi
rasa sakit dan kecacatan yang terkait dengan skoliosis dewasa (Lau, 2014).
Singgah
ke tempat Nakamura Seitai
Terapi
tubuh berbasis Jepang, Nakamura Seitai, kini sudah merambah ke berbagai kota di
seluruh Indonesia. Anda dapat melihat lokasi di peta berikut. Klinik Nakamura
menawarkan pelayanan yang dapat mengurangi keluhan gangguan kesehatan yang
sering dialami pasien dengan masase, diantaranya adalah :
1. Terapi seluruh tubuh (120 menit) yaitu seluruh bagian tubuh anda
akan diterapi dengan gabungan terapi zona, akrupresur, seitai jepang,
akrupresur wajah akan membuatmencapai rileksasi yang mendalamsehinga terjadi
perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, organ dalam dan otot.
2. Mixed treatment (90 menit)
yaitu terapi gabunganmeliputi terapi zona, akrupresur tangan dan seitai yang
dipaduhan sehingga menyehatkan dan membuat rileks tubuh.
3. Seitai jepang (60 menit) yaitu terapi difokuskan daerah sekitar
tulang punggung, pundak, tangan dan kaki dengan tekanan lembut mengunakan
tanggan.
4. Kiropraksi leher dan pundak (30 menit) yaitu terrapi dilakukan
untuk menghilangkan ketegangan otot leher dan pundak.
5. Akupresur wajah (60 menit) yaitu penekanan dengan tangandilakukan
secara hati-hati dan lembut di wajah untuk menyegarkan kulit dan meremajakan
aura wajah.
6. Terapi zona (60 menit) terapi ini dilakukan dengan penekanan pada
sekitar telapak kaki untuk meningkatkan kesehatan organ dalam seperti lever,
ginjal, lambung.
7. Akupresur tangan (30 menit)
terapi dilakukan pada 6 titik meridian di tangan seperti usus besar, usus
kecil, triple heaters, paru-paru, selaput jantung dan jantung.
8. Akupresur anak (60 menit) sangat cocok untuk anak usia 3-10 tahun
supaya meningkatkan konsentrasi, daya ingat, kemampuan belajar, dan
menstabilkan nafsu makan.
9. Terapi ear candle (20 menit) terapi alami dan tradisional
ini mengunakan lilin kusus yang diselipan ketelinga untuk membersihkan telinga
dan kotoran.
10.
Terapi pelangsing perut (60 menit) yaitu
pembakar lemak cepat dengan teknik terapi akrupresur dan seitai untuk membuat
perut mengecil secara alami dan aman, diadakan pengukuran sebelum dan sesudah
terapi (Sundari, 2012).
Selain perawatn di atas
Anda dapat mencoba dan merasakan beberapa perawatan berikut :
1.
Knee care treatment (60 menit) bermanfaat
untuk keluhan yang diakibatkan karena kekakuan dan rasa nyeri dilutut yang
disebabkan karena trauma, faktor kelainan anatomi, faktor pekerjaan fisik yang
terlalu berat bertumpu pada lutut serta kebiasan olahraga. Treatment ini
bertujuan untuk pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi sendi yang
terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih parah dan agar
penderita dapat melakukan aktivitas optimal dan tidak tergantung pada orang
lain. Lutut Anda akan terbebas dari rasa sakit dan mampu bergerak secara lebih
bebas.
2.
Lumbar care treatment (60 menit). Terapi
ini difokuskan pada bagian pinggang, kaki dan lutut. Terapi ini sangat cocok
bagi pasien yang mengalami nyeri pinggang karena keseleo atau ketegangan pada
otot dan jaringan lunak dari belakang maupun terlalu banyak aktivitas atau
penggunaan otot-otot punggung yang menyebabkan rasa sakit serta faktor
bertambahnya usia. Cocok untuk Anda yang bekerja di luar kantor, lapangan,
olahragawan, dan banyak berdiri.
3.
Frozen shoulder treatment (60 menit). Terapi
difokuskan pada daerah sekitar pundak, punggung, leher untuk menghilangkan
nyeri dan ketegangan otot pada sekitar bahu yang disebabkan pertambahan usia,
jenis pekerjaan, imobilitas karena faktor cedera dan pasca operasi dan penyakit
sistemik, seperti: diabetes, hipertiroidisme, hipotiroidisme, penyakit
kardiovaskular, tuberculosis dan Penyakit Parkinson. Manfaat lain untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan permukaan metabolisme setempat, melemaskan otot
otot yang kejang, dan melepaskan perlengketan antar otot kapsuler. Sangat cocok
untuk para pekerja kantor atau yang duduk lama didepan komputer.
4.
Masculine power therapy. Terapi ini
berfokus pada peningkatan kekuatan tubuh dan pemeliharaan vitalitas tubuh,
memampukan tubuh untuk menggunakan energi bawaan dan meningkatkan energi tubuh,
sehingga daya seksualpun akan meningkat dengan sendirinya. Hasilnya, Anda akan
mampu membahagiakan pasangan Anda dan tak perlu merasa rendah diri lagi. Terapi
Nakamura (refleksi, accupresure, dan seitai) menunjukkan hasil yang baik untuk
mengatasi impotensi, ejakulasi dini, kurang gairah seksual yang justru
diakibatkan oleh penyebab yang tidak jelas. Terapi ini akan fokus pada tsubo
(titik darah) yang sebagian besar terletak pada sekitar perut, pinggang bawah,
dan kaki sehingga akan meningkatkan energi seksual Anda secara alami.
5.
Female wellness therapy. Terapi ini
memfokuskan diri pada keluhan kesehatan wanita secara khusus. Terapi ini akan
bermanfaat untuk mengurangi sakit saat menstruasi, mens tidak lancar atau tidak
teratur, menyehatkan Ovarium dan organ reproduksi, serta memperbaiki kesuburan.
Dengan meningkatnya Vitaitas tubuh wanita, sirkulasi darah dan energi mampu
membuat tubuh wanita menjadi hangat, sehingga dapat menghilangkan kedinginan di
tubuh. Kehangatan ini akan mampu menjaga emosi wanita supaya tidak mudah
meledak emosi ataupun mudah stres. Terapi ini juga mampu untuk meningkatkan
gairah seksual pada wanita yang Frigid (dingin). Terapi tsubo (titik darah)
sekitar perut, pinggang, kaki, kepala yang dipadu dengan seitai Jepang akan
membebaskan permasalahan kesehatan wanita.
6.
Beauty Seitai (60 menit). Dilandasi Ilmu
Seitai, Nakamura menghadirkan sebuah terapi yang menstimulasi metabolisme,
memperkuat pembuluh kapiler, membersihkan jaringan limpa di wajah dan
menjadikan wajah sehat, bersih alami, bebas kusam, jerawat dan komedo (http://nakamura.co.id).
DAFTAR
PUSTAKA
Airey,
R. 2001. 50 Rahasia Alami Mengobati Sakit Kepala. Erlangga, Jakarta.
Bull,
E. dan G. Archard. 2007. Simple Guide : Nyeri Punggung. Erlangga. Jakarta.
Calrina.
2015. Perancangan Ulang Identitas Visual Nakamura Reflexology. Skripsi. Desain
Komunikasi Visual . Fakultas Komunikasi dan Multimedia. BINUS. Jakarta.
Charlish,
A. dan K. Davies. 2008. Meningkatkan Kesuburan untuk Kehamilan Alami. Esensi.
Jakarta.
Davies.
K. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang & Otot : Petunjuk Lengkap Perawatab
Seluruh Persendian, Otot, dan Tulang Punggung Anda. Erlangga. Jakarta.
Indrawati,
L., W. Sari, dan C. S. Dewi. 2016. Care Yourself Stroke. Penebar Plus+.
Jakarta.
Lau,
K. 2014. Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien. Kesehatan
di Tangan Anda Pte Ltd.
Nilawati,
S., D. Krisnatuti, B. Mahendra, dan O. G. Djing. 2008. Care Yourself :
Kolesterol. Penebar Plus+. Jakarta.
Nugroho,
I. A., Asrin, dan Sarwono. 2012. Efektifitas Pijat Refleksi Kaki dan
Hipnoterapi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol. 8 No. 2
: 57-63.
Rahmawati,
R. dan H. F. Syah. 2015. Pijat Refleksi Menurunkan Tingkat Depresi pada Lanjut
Usia. Journals of Ners Community Vol. 6 No. 1 : 28-33.
Rezky,
R. A. , Y. Hasneli, dan O. Hasanah. 2015. Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer. JOM Vol. 2 No. 2 : 1454-1462.
Ridwan,
M. dan Herlina. 2015. Metode Akupresur untuk Meredakan Nyeri Haid. Jurnal
Kesehatan Metro Sai Wawai Vol. 8 No. 1 : 51-56.
Sari,
W., L. Indrawati, dan O. G. Djin. 2008. Care Your Self : Hepatitis. Penebar
Plus+. Jakarta.
Sukanta,
P. O. 2001. Akupresur & Minuman untuk Mengatasi Gangguan Pencernaan. PT
Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sundari,
A. S. 2012. Persepsi Pasien terhadap Jasa Pelayanan Masase di Klinik Nakamura.
Skripsi. Program Studi Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Suranto,
A. 2011. Pijat Anak. Penebar Plus+. Jakarta.
Ulung,
G. 2010. 50 Tempat Pengobatan Alternatif Palin Dicari di Jabodetabek. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
VitaHealth.
2005. Asma : Informasi Lengkap untuk Penderita dan Keluarga. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Widyatuti.
2008. Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol.
12 No. 1 : 53-57.
http://nakamura.co.id/read/service-kami
0 komentar :
Post a Comment