Industri
Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan
penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga
dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga Ekonomi
Kreatif. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Menurut
Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan.
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan
Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio,
dan Permainan Video . Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor
ini Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara
internasional. Industri kreatif ini, dipandang semakin penting dalam mendukung
kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa
"kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama" dan bahwa
“industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan
melalui kreativitas dan inovasi (Wikipedia, 2013). Oleh karena tertarik dengan
adanya indusrti kreatif ini maka akan penulis sajikan sebuah tulisan sederhana
tentang salah satu industri kreatif yang
patut kiranya dikembangkan, diayomi ,
dan diperhatikan oleh pemerintah yaitu industri modifikasi otomotif
A. INDUSTRI KREATIF
Menghadapi
tantangan AFTA 2015, dunia usaha Indonesia mungkin dapat memanfaatkan salah
satu kunci pembuka kesuksesan ke masa depan yaitu inovasi. Di abad ke-21, tidak
akan ada yang memiliki keunggulan mutlak kecuali keunggulan relatif, jika mampu
melakukan inovasi terus-menerus dengan selalu menghasilkan produk-produk baru
yang kompetitif (Winarno, 2008). Industri yang diperlukan bagi proses inovasi
adalah industri kreatif, yaitu industri yang membuat produk baru atau
meningkatkan kegunaan produk lama dengan menerapkan hasil riset dan
pengembangan (Besari, 2008).
Industri kreatif telah menjadi salah satu industri unggulan yang berpeluang untuk pasar
ekspor dan pasar domestik tentunya (RISTEK, 2009). Tahun 2007, saat Susilo
Bambang Yudhoyono menjabat sebagai
Presiden, menyebut pentingnya pengembangan ekonomi kreatif bagi masa depan
ekonomi Indonesia. Presiden mengajak agar kita mulai memperhatikan ekonomi
kreatif yang memadukan ide, seni dan teknologi, mengingat ekonomi kreatif merupakan tuntutan perkembangan dunia di abad
ke-21 ini (Nurdin dan Ulung, 2010).
Di beberapa negara, ekonomi/industri kreatif memainkan peran
signifikan (Nurdin dan Ulung, 2010). Negara-negara
berkembang, seperti Kolombia, Meksiko, India, Filipina, dan Singapura pun
menggenjot industri kreatif. Sebab, selain memberi sumbangan yang cukup besar
pada pendapatan negara, jutaan tenaga kerja juga mampu terserap melalui
industri ini. Di Singapura, industri kreatif sudah berkembang amat pesat.
Industri ini mampu menyumbang pendapatan negara hingga sebesar 47 triliun
rupiah per tahun. Pesatnya perkembangan itu karena di negara-negara tersebut
industri kreatif telah dipetakan dengan jelas serta didukung infrastruktur yang
memadai (Bawantara, 2008).
Di Inggris, yang merupakan pelopor pengembangan ekonomi
kreatif, industri itu tumbuh rata-rata 9% per tahun, dan jauh di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi negara itu yang 2-3%. Sumbangannya terhadap pendapatan
nasional mencapai 8,2%, dan merupakan sumber kedua setelah sektor finansial. Di
Korea Selatan, sejak 2005 industri kreatif menyumbang lebih besar daripada
manufaktur (Nurdin dan Ulung, 2010). Di negeri ginseng itu,
pertumbuhan industri ini mencapai 20%
per tahun, dan saat ini menjadi industri terbesar kedua setelah industri
finansial (Bawantara, 2008).
Berdasarkan
studi pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen
Perdagangan Republik Indonesia RI, tahun 2007, didapatkan hasil yaitu jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap
oleh sector industry kreatif ini pada tahun 2006 mencapai 5,4 juta pekerja
dengan tingkat partisipasi pekerja adalah sebesar 5,8%; dan nilai ekspor
industri kreatif yang berhasil di Indonesia tahun 2006 mencapai 81,4 triliun
rupiah dan berkontribusi sebesar 9,13% terhadap total nilai ekspor nasional.
Dari hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa sektor industri kreatif di
Indonesia, juga merupakan sektor industri yang menjanjikan untuk mendukung
pertumbuhan perekonomian Indonesia (Depdag RI, 2008). Dari rahim industri
kreatif juga lahir perusahaan-perusahaan baru dengan cepat 25,05% pada periode
tahum 2005-2006. Bandingkan dengan persentase pertumbuhan perusahaan-perusahaan
secara national hanya 1,62%. Juga penting digarisbawahi bahwa peningkatan
ekspor dari industry kreatif terus meroket. Pada tahun 2006, angkanya tercatat
dua kali lipat ketimbang pertumbuhan ekspor industri nasional. Inilah industri
yang amat menjanjikan, tumpuan di masa mendatang (Zuhal, 2010).
Industri
kreatif perlu dikembangkan di Indonesia karena memiliki beberapa alasan.
Pertama, dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan seperti
peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, dan sumbangannya terhadap
PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Kedua, menciptakan iklim bisnis positif yang
berdampak pada sektor lain. Ketiga, membangun citra dan identitas bangsa
seperti turisme, ikon nasional, membangun budaya, warisan budaya, dan nilai
lokal. Keempat, berbasis kepada sumber daya yang terbarukan seperti ilmu pengetahuan
dan peningkatan kreatifitas. Kelima, menciptakan inovasi dan kreativitas yang
merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa. Terakhir, dapat memberikan dampak
sosial yang positif seperti peningkatan kualitas hidup dan toleransi sosial
(Utama, 2013).
Ekonomi
kreatif/industri kreatif juga dapat menjawab tantangan permasalahan dasar
jangka pendek dan menengah, yaitu: relatif rendahnya pertumbuhan ekonomi pasca
krisis (4,5% per tahun); masih tingginya
pengangguran (9-10%); tingginya tingkat kemiskinan (16-17%); dan rendahnya daya
saing industri di Indonesia. (Depdag RI cit.
Jerusalem, 2009).
Hebatnya
lagi, bisnis kreatif terbukti kebal krisis dan tidak ada matinya. Meski krisis
ekonomi melanda dan daya beli masyarakat turun,
pesta pernikahan tetap digelar, wedding
organizer selalu mendapat order menyelenggarkan hajatan, fotografer tidak
pernah sepi diminta untuk mengabadikan momen bahagia itu, desain grafis selalu
sibuk mendesain undangan, pemain musik selalu laris menjadi pengisi acara
pernikahan, dan jalannya resepsi selalu membutuhkan MC/pembawa acara. Itu baru
contoh berbagai inspirasi bisnis kreatif yang bisa (Yuniarti dan CBM Studio,
2008).
Jika
bicara tentang pasar potensinya selalu ada dan sekali lagi bisnis tidak pernah
mati. Jenis usaha ini memang cukup unik, mengingat sebenarnya produk industri.
kreatif bukanlah untuk memenuhi kebutuhan primer, bahkan sekunder sekalipun.
Produk-produk industri kreatif adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kemewahan.
Dan bagi banyak orang, kemewahan bukan sekadar tentang menghamburkan uang,
melainkan juga prestise, kepuasan,
pencintraan, dan status sosial. Dan terbukti kebutuhan masyarakat akan prestise dan status sosial sering teras
lebih penting daripada kebutuhan primer
dan sekunder (Yektiningsih, 2010). Salah satunya adalah modifikasi otomotif.
B.
PELUANG
INDUSTRI KREATIF BIDANG MODIFIKASI OTOMOTIF
Untuk
mempercantik mobil atau motor tidak jarang pemiliknya melakukan modifikasi.
Tidak hanya modifikasi mesin, tampilan stiker yang unik pun turut menjadi
perhatian para modifikator ini. Berbagai kreasi
kemudian bermunculan mulai dari tokoh-tokoh komik, binatang, sampai
hiasan bernuansakan alam. Desain stiker mobil atau motor yang dibuat tentu saja
disesuaikan dengan trend yang sedang
berkembang di pasaran. Desain ini bisa didistribusikan ke perkumpulan motor,
mobil, atau perusahaan yang bergerak di
bidang stiker, bahkan perusahaan otomotif (Jubilee Enterprise, 2009). Dari
situs resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), setiap
tahunnya terjadi peningkatan angka penjualan hampir pada semua merek kendaraan.
Artinya, semakin banyak orang yang memiliki mobil dan motor, dan pada akhirnya
permintaan akan produk-produk yang menunjang penampilan kendaraan juga akan
mengalami permintaan, termasuk juga pemintaan akan modifikasi dengan sticker Pada
dasarnya bisnis ini adalah bisnis yang mengandalkan tingkat
"narsisme", dimana pemilik mobil dan motor biasanya ingin agar
kendaraannya bisa tampil berbeda dengan yang lain. Mereka tidak puas hanya
dengan penampilan standar dari pabrikan. Tidak jarang pemilik kendaraan ini rela
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk mengubah tampilan kendaraannya
(Anonim, 2014).
Tidak
salah jika pemain baru maupun lama, sama-sama menumpahkan kreasinya demi meraup
untung dibidang otomotif. Selain stiker, modifikator memodifikasi badan mobil dengan memasang komponen body kit. Body kit merupakan komponen tambahan modifikasi yang dilekatkan
atau dipasang pada bagian bemper depan dan belakang, serta badan mobil bagian
samping (Bempah, 2015 Kepuasan dan rasa bangga didapat ketika hasil modifikasi
itu sesuai harapan. Keberhasilan dalam bisnis ini pada umumnya tidak lepas dari
hobi sang pemilik usaha. Kecintaan pada modifikasi melahirkan ide bisnis.
Jaringan perkawanan dimanfaatkan menjadi pangsa pasar pertamanya. Perlahan,
dengan kualitas modifikasi yang bagus, promosi usaha akan meluas tanpa harus
mengeluarkan banyak biaya (Hasanudin, 2015).
Alasan
lain mengapa bisnis modifikasi memiliki peluang ada karena adanya dwifungsi
mobil. Selain untuk alat transportasi
sehari-hari, mobil juga bisa digunakan untuk keperluan usaha atau berdagang.
Inilah yang dilakukan banyak orang sehingga kita mengenal istilah mobil toko
atau moko (mobil toko) (Marantina, 2015). Ada juga untuk berjualan makanan yang
disebut food truck.
Dua tahun terakhir, ada tren baru dalam dunia
usaha dengan kemunculan food truck. Sejatinya, food truck tak sekadar moko. Pasalnya, di dalam truk makanan itu
juga ada aktivitas masak-memasak. Adapun moko biasanya hanya menjadi tempat
menata produk yang akan dijual. Kini, sebagian besar pusat perbelanjaan di
Jakarta kerap menghadirkan food truck
sebagai penarik massa. Tahun lalu,
jumlah food truck bisa dihitung
dengan jari. Namun, saat ini menurut Asosiasi Food Truck Indonesia, sudah lebih
dari 40 unit food truck yang tersebar di Jakarta. Pengusaha food truck pun sudah melebar ke
kota-kota besar lain, seperti Surabaya,
Bali, hingga Pekanbaru. Selain karena menu yang beragam, food truck kerap jadi pusat perhatian lantaran desain mobil yang
unik. Di balik desain yang unik itu ternyata ada jasa karoseri. Kehadiran tren
food truck terang saja menjadi peluang menguntungkan bagi perusahaan karoseri
mobil. Hal itulah yang membuat bisnis
modifikasi kendaaran seperti tidak ada matinya (Marantina, 2015). Melihat bisnis
food truck ini berkembang dengan
pesat. Tentu sebagai pengusaha, banyak akan berpikir untuk mengikuti tren yang
ada (Sibarani, 2015).
C.
BEBERAPA
INDUSTRI KREATIF BIDANG MODIFIKASI MILIK ANAK BANGSA
Pengetahuan tentang otomotif dan desain mobil
terkini menjadi salah satu syarat untuk menjadi modifikator mobil. Bisnis jasa
yang membutuhkan kreativitas tinggi ini masih akan dibutuhkan seiring dengan
perkembangan dunia otomotif di Tanah Air yang kian subur. Pesatnya pertumbuhan
industri otomotif Tanah Air menjadi pendorong yang kuat bagi berkembangnya
usaha jasa modifikasi mobil. Lihat saja, kini kian mudah menemukan bengkel
modifikasi mobil. Tinggal pesan saja, mobil Anda akan dijadikan mobil seperti
apa (Fuad, 2011). Berikut beberpa bisnis modifikasi mili anak bangsa, tidak
hanya mobil tetapi juga motor :
1. Hantu
Laut
Nama
bengkel Hantu Laut (HL) lebih dulu terkenal di komunitas drag VW. Tapi, saat
ini bengkel di bawah koordinasi Donny
Batax ini juga sedang intens dengan roda dua. Fokusnya dengan tampilan chopper dan cafe racer. Hebatnya,
bengkel ini berani mengklaim punya style dan
ciri khusus yang pasti bisa ditemui di semua karya modifnya. Ciri yang pertama,
rangka utama yang di bawah tangki lebih tinggi dari standar. Akibat ubahan
seperti ini, jarak antara rangka dan bagian atas mesin jadi lebih lebar dari
semula. Sedangkan ciri berikutnya adalah adanya bentuk segitiga kosong di bawah
jok. . Selain
ingin mengenalkan ciri dalam bentuk dan desain modifikasinya, Hantu Laut juga
punya misi untuk ikut mengembangkan motif Indonesia (Nurfil, 2011).
2. Gandul
2 Wheels Custom (G2C)
Buat
sebagian anak motor di Gandul, Depok mungkin sudah tidak asing. Banyak anak
motor, bahkan tak hanya dari Jakarta, yang menyerahkan konsep hingga pengerjaan
motor modifikasi ke bengkel tersebut. Bengkel modifikasi motor ini siap
menggarap segala modifikasi yang diinginkan konsumennya. Tidak cuma motor
bermesin kecil, G2C juga siap membedah motor-motor besar. Dan, tidak cuma
konsumen dari Jakarta dan sekitarnya yang bisa dilayani. Melainkan hampir dari
seluruh Tanah Air. Walau sudah memiliki banyak konsumen, G2C terkenal tetap
ramah kepada setiap konsumen baru. Bahkan untuk sekadar bertanya pun akan
dilayani dengan tangan terbuka. Bengkel ini menekankan aspek kenyamanan dan
kepuasan pelanggan. Tidak pandang bulu dalam menerima tamu atau konsumen. Di
samping itu, dalam urusan pekerjaan G2C tidak pernah mau kompromi terhadap kualitas
(Setiawan, 2013).
3. Signal
Kustom
Meski
industri otomotif nasional lagi lesu, bukan berarti para pebisnis nasional
tidak bisa unjuk kebolehan. Buktinya, rumah modifikasi asal Bandung, Jawa
Barat, memastikan diri ikut memajang karyanya di ajang Specialty Equipment
Market Association (SEMA) di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS) pada 3
November – 6 November 2015. Ajang modifikasi mobil berngensi di AS ini
merupakan salah satu kiblat modifikator kelas dunia dan tahun ini, salah satu
karya Signal Kustom asal Bandung akan dipajang di sana. Jadi, rumah modifikasi
asal Bandung itu mendapat kesempatan tampil karena menjadi satu dari empat
pemenang lomba desain HR-V yang digelar Honda AS, Juli lalu. Momen memamerkan
personalisasi HR-V di SEMA punya nilai lebih sebab hingga saat ini crossover
itu belum resmi meluncur di AS. Sketsa modifikasi HR-V merupakan hasil kreasi
desainer sekaligus pemilik Signal Kustom, Andre Mulyadi. Sebagian besar
rancangan direkayasa Andre, termasuk pemilihan spesifikasinya. Signal Kustom
bekerja sama dengan salah satu rumah modifikasi asal California untuk mengubah
sketsa menjadi model pamer. Setelah pameran body kit yang melekat pada model
pamer akan diproduksi massal dan dijual di AS. Signal Kustom bakal jadi
produsen produk aftermarket asal Bandung yang go international (Kurniawan, 2015).
4. Kupu-Kupu
Malam Auto Fashion
Berdiri
sejak juni 2005 bengkel khusus custom dan restorasi ini nama besarnya langsung
mencuat saat memenangkan berbagai ajang kontes modifikasi. Bengkel custom yang
workshop dan showroomnya terletak di jalan Kabupaten Km 3,5 No 50A Sleman dan
jalan Magelang Km 4,5 No 50B Jogjakarta ini bernama Kupu-Kupu Malam (KKM). Workshop
yang dinakodai oleh Kunto Wibisono ini mengusung tagline ‘100% Pengrajin Mobil
Jogja’. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu KKM bekerjasama dengan Kementerian
Perindustrian yang bersinergi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
mengembangkan mobil listrik nasional (Gastank Magazine, 2015).
5. LA
Custom
Kecintaannya
di dunia otomotif mendorong Sony Yudhanto untuk membangun sebuah bengkel mobil
yang dinamakan LA Custom. Bengkel yang didirikan karena hobi ini pun terus maju
dan menjadi salah satu referensi bagi penggila modifikasi. Bengkel ini berdiri
2003 karena hobi. Awalnya saya punya rental truk dan montir-montir pribadi,
saat truk-truk itu keluar (disewa) dari pada bengong montir ini saya berdayakan untuk mengecat dan ternyata
hasil pengecatan kita banyak yang suka. Nama LA Custom di kalangan pecinta
modifikasi sudah tidak asing lagi. Bengkel modifikasi ini kerap menghasilkan
mobil-mobil berkualitas dan menjuarai sejumlah kategori dalam kontes modifikasi
berskala nasional. Bengkel ini dapat melayani Cat Oven, modifikasi, Custom
Paint, Custom Body, Body Kit, Metal Work, Fiber Work hingga Air Brush. Untuk
pengecatan mobil standar atau warna cat sesuai dengan warna asli bawaan STNK,
LA Custom mematok harga Rp 6-7,5 jutaan dengan waktu pengerjaan seminggu.Tetapi
kalau cat model candy atau bunglon harga beda lagi. Mungkin bisa sampai 10 juta
bahkan lebih (Pamungkas, 2012).
6. ArlandGarage
Arland
Garage ini memang cukup terkenal untuk urusan penyegaran bodi dan mesin,
terutama model Toyota Land Cruiser. Bengkel inig biasa melakukan pekerjaan
restorasi Toyota Land Cruiser 40 series, baik FJ, BJ, juga HJ. Umumnya
restorasi mobil penjelajah legendaris ini memakan waktu 4-5 bulan dengan syarat
jika kendaraan tidak terlalu rusak, kalau rusak berat bisa memakan waktu 8-10
bulan atau bahkan bisa sampai satu tahun. Biaya berkisar antara Rp 90 juta-Rp
150 juta, biaya itu di luar spare parts, jasa overhaul, kabel, dan interior.
Artinya, harga tersebut hanya pekerjaan untuk bodi, sasis, dan ruang mesin,
berikut tampilan mesinnya (OTO-WAP, 2015).
D.
MASIH
ADA HAMBATAN
Regulasi yang dianggap tidak jelas menjadi
kendala bagi industri modifikasi untuk berkembang. hal ini sangat berbeda dengan kondisi
negara-negara lain. Di sejumlah negara Eropa, , pemerintah memiliki regulasi
dan program. Misalnya di Jerman.
Pemerintahnya punya regulasi yang jelas. Setiap bengkel memiliki lisensi untuk
membangun motor, dan lisensi ini diperlukan agar seorang builder dapat diakui
(Al Amin, 2015). Pemerintah jangan membiarkan penguasaha kecil bersaing dengan
pemodal besar yang selalu diuntungkan dalam mekannisme pasar bebas. Kini banyak
persoalan riil bersentuh terkait industi ini. Kemudahan pematenan hasil karya, hak kekayaan intelektual, kemudahan
akses permodalan (Karman, 2010),terdapat kecenderungan penguasa domestik lebih
mementingakn masuknya modal dari luar negeri sehingga sering kali mengabaikan
kepentingan-kepentingan dan perlindungan para pedesain dan perlindungan para
pemilik HAKI (Mayana, 2004). Selain itu,
dibutuhkan banyak figur kreatif yang berjalan di depan untuk mengeskplorasi
masa depan (Karman, 2010).
Mengapa
HAKI begitu penting salah satu alasannya dikemukan oleh Hadiyanto (2010). Menurutnya, tampak dari luar kendaraan yang
telah dimodifikasi sangat bervariasi sesuai dengan keinginan pemiliknya,
tampilan-tampilan kendaraan tersebut dapat dikatakan sebagai ajang adu hasil
kreatifitas antar para modifikator yang merancang masing-masing kendaraan
tersebut. Akan tetapi hasil modifikasi yang bagus dan menarik sering kali
dicontoh oleh para designer yang kurang berkreatif (Hadiyanto, 2008).
E.
AKHIR
TULISAN
Pemerintah perlu mempersiapkan program,
terutama terkait pembinaan karena sifat orang Indonesia memang harus ada yang mengayomi dan menjaga kinerjanya agar
bisa konsisten. Juga harus ada supporting system agar bisa terus bertumbuh dan harus menggunakan
logika multiplikasi dengan ada keberpihakan dari pemerintah melalui modal dan
balai pelatihan yang diaktifkan lagi. Pemerintah juga harus membuat sistem
kebijakan yang lebih lengkap. Mulai dari pendanaan modal, fasilitas, hingga
pasar yang perlu dibangun dengan menyesuaikan nilai-nilai budaya dan alam
setempat (Puspitarini, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Abidin.
A. 2015. Investasi Terbesar Food Truck untuk Modifikasi Mobil. http://surabaya.tribunnews.com/2015/07/02/investasi-terbesar-food-truck-untuk-modifikasi-mobil. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Al
Amin . 2015. Pemerintah dianggap kurang perhatikan industri modifikasi moge. http://www.merdeka.com/peristiwa/pemerintah-dianggap-kurang-perhatikan-industri-modifikasi-moge.html. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Anonim.
2014. Usaha Sticker Modifikasi Mobil dan Motor. http://pelakuukm.blogspot.com/2014/04/usaha-stiker-modifikasi-mobil-dan-motor.html. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Bempah,
R. T. 2015. Buka Usaha Modifikasi "Body Kit" Mobil, Pria Ini Raup
Untung Puluhan Juta. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/24/090700126/Buka.Usaha.Modifikasi.Body.Kit.Mobil.Pria.Ini.Raup.Untung.Puluhan.Juta. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Besari,
M. S. 2008. Teknologi di Nusantara : 40 Abad Hambatan Inovasi. Salemba Teknika.
Jakarta.
Depdag
RI. 2008. Studi Industri Kreatif Indonesia.
<http://www.indonesiakreatif.net/upload/upload/File/Pemutakhiran%20Pemetaan%20Industri%20Kreatif%20Indonesia%20Tahun%202009.pdf>. Diakses
tanggal 17 Mei 2015.
El-Anwarie
2015. Kemitraan F16: Bengkel Modifikasi Yang Semakin Potensia. http://www.plasafranchise.com/post/1100001202/kemitraan-f16-bengkel-modifikasi-yang-semakin-potensial/. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Fuad,
H. 2011. Modifikator mobil: Menyulap mobil biasa menjadi luar biasa. http://peluangusaha.kontan.co.id/news/modifikator-mobil-menyulap-mobil-biasa-menjadi-luar-biasa. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Gastank
Magazine. 2015. IIMS Indonesian Builder, Ini Dia 18 Builder Yang Tampil. http://gastankmagazine.com/iims-indonesian-builder-diikuti-18-builder/. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Hadiyanto,
R. 2008. Fasilitas Perawatan dan Pengembangan Desain Otomotif di Surakarta.
Tugas Akhir. Dasar Program Perencanaan
dan Perancangan Arsitektur ( DP3A ). Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Hasanudin,
I. 2015. Bisnis modifikasi Audio yang Menjanjikan. http://infonitas.com/citrapalem/2015/08/24/bisnis-modifikasi-audio-yang-menjanjikan/. Diakses tanggal 13 September 2015.
Jerusalem,
M. A. 2009. Perancangan Industri Kreatif Bidang Fashion dengan Pendekatan
Benchmarking pada Queensland’s Creative Industry. <http://eprints.uny.ac.id/5112/1/Benchmarking.pdf>. Diakses
tanggal 17 Mei 2015.
Jubilee
Enter prise. 2009. Kiat Praktis Membuka Usaha Bermodalkan Photoshop. PT Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Karman,
Y. 2010. Runtuhnya Kepedulian Kita : Fenomena Bangsa ynag Terjebak Formalisme
Agama. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Kurniawan,
A. 2015. Modifikator Bandung Pajang HR-V "Modif" di Las Vegas. http://lipsus.kompas.com/pameranotomotifnasional/read/2015/08/13/171058430/Modifikator.Bandung.Pajang.HR-V.Modif.di.SEMA. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Marantina.
2015. PELUANG BISNIS FOOD TRUCK : Tren food truck lebarkan peluang bagi
karoseri. http://peluangusaha.kontan.co.id/news/tren-food-truck-lebarkan-peluang-bagi-karoseri. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Mayana,
R. F. 2004. Perlindunagn Desain Industri di Indonesia. Grasindo. Jakarta.
Nurdin, C. dan G. Ulung 2010. Sukses Berbisnis Kaos Kreatif : Step by Step dan Pola. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Nurfil.
2011. Honda GL- Pro, Hantu Laut Style. http://motor.otomotifnet.com/read/2011/03/21/317256/98/10/Honda-GL-Pro-Hantu-Laut-Style. Diakses
tanggal 15 September 2015.
OTO-WAP.
2015. Body Repair & Paint Bekasi, Fokus di Land Cruiser. http://mobil.otomotifnet.com/read/2015/09/08/360952/127/7/Body_Repair___Paint_Bekasi__Fokus_di_Land_Cruiser. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Pamungkas,
S. 2012. LA Custom Referensi Pecinta Modifikasi. http://news.okezone.com/read/2012/03/24/421/598966/la-custom-referensi-pecinta-modifikasi. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Puspistarini,
M. 2014. Ekonomi Kreatif, Keunggulan RI Bersaing di MEA. < http://news.okezone.com/read/2014/07/30/373/1019145/ekonomi-kreatif-keunggulan-ri-bersaing-di-mea>. Diakses
tanggal 17 Mei 2015.
RISTEK.
2009. Sains dan Teknologi 2 : Berbagai Ide untuk Menjawab Tantangang dan
Kebutuhan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Setiawan,
R. 2013. Bengkel Modifikasi Motor di Gandul Utamakan Kualitas. http://jackbiker.com/2013/10/2009/bengkel-modifikasi-motor-di-gandul-utamakan-kualitas/. Diakses
tanggal 15 September 2015.
Sibarani, W. 2015. Buka Peluang Pebisnis Food Truck
Pemula. http://www.koran-sindo.com/read/1036654/150/buka-peluang-pebisnis-food-truck-pemula-1440468427. Diakses tanggal 13 September 2015.
Utama,
D. D. T. 2013. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Umkm) Berbasis
Ekonomi Kreatif di Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Wijaya,
A. S. 2012. Mari Elka Akui Banyak Hambatan Industri Kreatif. http://bisnis.tempo.co/read/news/2012/07/25/090419259/mari-elka-akui-banyak-hambatan-industri-kreatif. Diakses
tanggal 13 September 2015.
Wikipedia. 2013. Industri Kreatif. https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif. Diakses tangal 13 September 2015.
Yanuarti,
M. dan CBM Studio. 2008. Bersahabat Dengan Bencana
Yektiningsih,
D. 2010. Mengubah Inde menjadi Duit : Peluang Tanpa Batas pada Industri
Kreatif. Media Pressindo. Yogyakarta.
Zuhal.
2010. Knowledge and Innovation Platform Kekutan Daya saing. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
0 komentar :
Post a Comment