JANGAN BIARKAN ANAK SUSAH MAKAN

JANGAN HAJAR BIARKAN ANAK SUSAH MAKAN

 

 

 Ketika Bunda sudah bersusah payah membuat menu istimewa untuk anak, ternyata saat waktunya makan, makanannya hanya dilepeh, disembur, diacak-acak, bahkan dibuang. Pernah mengalami kejadian seperti itu ? Anda pernah ? Kesal ? Pastinya. Eiys, tapi jangan langsung mendoktrin anak tidak suka masakan kita ya, karena ada banyak sekali alasan anak menolak dan sulit makan.

Nafsu makan anak memang naik turun, dan itu wajar. Apalagi untuk usia 1-2 tahun yang memang puncaknya susah makan karena mulai memasuki masa eksploarasi (setuju kan kalau si professor cilik itu sangat sibuk ?), sedangkan identifikasi rasa lapar terhadap makanan belum sepenuhnya terbentuk. Observasi hal yang membuat anak susah makan, karena tiap anak itu unik dan hanya Bunda yang tahu cara mengatasinya. Biasanya, penyebab anak susah makan itu karena anak sakit (umbuh gigi, sariawan, pilek, demam), bosan dengan tekstur dan menu, atau masalah psikologis seperti pergantian pengasuh.

Mereka makan apa yang disenangi saja. Bukan karena orang tuanya tidak mampu membeli makanan, tetapi lebih karean orang tua tidak mampu member pengertian kepada anak untuk makan secara sehat. Kita bisa menengok di sekitar, anak yang tidak mau makan sayur atau buah, anak yang tidak suka makan  ikan, anak yang tidakmau minum susu atau anak yang susah makan tetapi maunya hanya minum susu terus, dan sebagainya. Bisa juga anak benar-benar susah untuk diajak makan, senangnya hanya jajan di luar.

Apa akibatnya kalau pola makan anak tidak sehat dan seimbang ? Tentunya pertumbuhan dan perkembangan anak tidak optimal. Aspek pertumbuhan adalah aspek yang menyangkut perubahan fisik anak. Sementara aspek perkembangan adalah yang menyangkut kejiwaaan anak.

Kedua hal ini merupakan satu kesatuan, seperti terlihat dari ungkapan mens sana in corpora sano, yaitu gue ke sana lo ke sono dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Baca Juga : Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum

Tips mengatasi anak yang susah makan :

1. Bunda harus lebih sabar dan telaten. Bila perlu, lakukan hipnoterapi-beri sugesti positif bahwa anak menyukai masakan Bunda dan anak akan makan dengan lahap.

2. Cari tahu makanan kesukaan ank, makanan manis alami atau gurih. Lalu coba berikan rasa yang paling dominan disukai anak.

3. Variasi menu dan tesktur, mungkin anak sedang ingin mengonsumsi makanan yang lembut atau bahkan yang renyah atau garing.

4. Ajak anak belanja bahan makanan dan mebantu di dapur. Berikan sayur seperti wortel atau kentang (yang sudah dibersihkan) dan pisau mainan, lalu biarkan anak berpura-pura sibuk membantu di dapur.  Namun, pastikan anak aman di dapur ya. Bun ! Jangan biarkan anak mendekati kompor pisau, atau yang berbahaya lainnya.

5. Untuk anak yang sudah dapat diajak komunikasi, ajak anak memilih menu yang dia inginkan.

6. Biarkan anak makan sendiri. Berikan sendok pada anak atau bairkan anak makan dengan tangannya (pastikan tangannya bersih) agar ia juga dapat belajar makan sendiri. Wah, pasti berantakan ya ? Tidak apa-apa Bun, nanti selesai makan juga bisa dibersihkan. Saat makan, Bunda bisa mengatasi lantai dengan Koran atau kertas bekas untuk memudahkan dalam membersihkan.

7. Beri makanan dengan porsi sedikit, tetapo dengan frekuensi yang sering.

8. Batasi waktu makan maksimal 30 menit. Jika lewat dari 30 menit, makanan sudah dingin dan tidak menarik lagi untuk dimakan. Anak akan merasa bosan dan Bunda juga menjadi bad mood saat menyuapinya.

9. Ajak anak beraktivitas fisik, coba eksplorasi lingkungan di luar rumah. Saat enegi anak sudah terkura, biasanya anak akan menjadi lapar dan bisa menghabiskan satu porsi makanannya.

10. Ubah suasana makan dan buat acara makan yang menarik. Buat makanan dengan bentuk yang kucu dan pilih bahan makana yang berwarna-warni. Bunda bisa mencoba membuat benti karakter favorit anak, seperti bento bentuk mobil, dan lainnya.

11. Jangan membiaskan anak sering jajan di luar, karena selain kebiasaan ini dapat menggganggu nafsu makannya, juga karena makanan itu memenuhi kebutuhan gizinya, belum lagi jaminan kebersihannya yang tidak jelas

12. Jika terpaksa makan di luar rumah paling baik tentu membawa makanan dari rumah. Tetapi jika tidak memungkinkan, pilihlah tempat makan yang baik dari sisi kebersihan dan jenis makana yang dihidangkan. Sesekali boleh membeli fast food dan tidak merusak pola makan, jangan dibiasakan.

13. Jangan member anak makanan secara berlebihan karena pemberian makan yang berlebihan akan menyebabkan anak kegemukan. Kegemukan sejak kecil akan terbawa sampai dewasa. Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko untuk mendapat penyakit tertentu. 

Baca Juga : Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum

Share on Google Plus

About Unknown

Aku hanya seorang biasa. Tapi punya rasa. Dibilang biasa juga gak papa. Yang penting bermanfaat buat semua