Pernahkah kamu
lihat film Hongkong yang bertemakan vampire. Jika kamu generasi 90-an pasti kamu
kenal dengan Lam Ching Ying (lahir dengan nama Lam Gun Bo).
Di salah satu
adegan ia memerankan sebagai pendeta Tao pengusir setan. Gara-gara muridnya
melepas hantu di akherat (versi China), ia kena damprat penjaga akherat. Nah,
di adegan tersebut (sayang gue lupa judul filmnya), digambarkan penjaga akherat
suka makan bola-bola tanah (tanah dibikin bulat seperti tanah) dan Lam Ching
Ying pun ikut makan (pura-pura) sebagai bentuk penghormatan.
Kejadian yang
hanya di film tersebut ternyata ada di negara kita. Orang memakan tanah.
Bukan tanah
semabarangan, tapi tanah yang diolah sedemikan rupa menjadi makanan yang disebut
“AMPO”
Apa itu AMPO
Ampo adalah
makanan asli Indonesia. Makanan ini sudah dikenal oleh masyarakat Pulau Jawa
terutama masyarakat daerah Tuban, Jawa Timur. Makanan yang berbentuk coklat
panjang ini mirip sekali dengan serutan coklat. Meski begitu dalam pembuatannya
makanan unik ini 100% terbuat dari tanah liat. Iya, masyarakat Tuban percaya
bahwa tanah liat dapat menguatkan sistem pencernaan dan mengobati beberapa
macam penyakit. Masyarakat Tuban sendiri biasa mengkonsumsi ampo ini sebagai makanan
ringan atau camilan sehari-hari dan sangat digemari terutama oleh kalangan
wanita yang sedang hamil.1
Bagaimana Cara Membuatnya
Tidak ada resep
untuk memasak tanah tersebut. Hanya tanah liat (tanah sawah) yang bersih yang
bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi
empat. Kemudian, dikikis dengan stik dan dibentuk seperti gulungan. Tanah yang
sudah digulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah
sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.
Biasanya dijual dipasar dan sehari penjual bisa mempunyai
penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya. Memang ada
orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi
tidak ada yang memakan tanah panggang. Tuban merupakan satu-satunya tempat di
dunia yang memakan tanah panggang.2
Manfaatnya Apa
Masyarakat Tuban
percaya makanan dari tanah liat yang disebut ‘ampo’ ini dapat menguatkan sistem
pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat beberapa
macam penyakit. Keinginan untuk memakan tanah atau batuan disebut geophagy.
Salah satu teori menyebutkan bahwa keinginan untuk memakan tanah adalah
tanggapan atas kekurangan zat besi dan kalsium.Namun ketika sudah ada diberi
suplemen zat besi atau mineral, budaya makan tanah itu tetap ada. Hasil
percobaan pada kelinci dan tikus yang dilakukan para peneliti, menemukan bahwa
tanah liat akan bertindak seperti pelindung yang mencegah masuknya virus dan
bakteri di usus. Tanah liat juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang
sangat diperlukan di masa kehamilan dan anak-anak. Bahkan sebuah perusahaan
farmasi pernah memproduksi obat antidiare yang terbuat dari tanah liat. Namun
perusahaan itu berhenti memproduksi obat tersebut karena ada isu tanah liat
terkontaminasi logam berat.3
0 komentar :
Post a Comment